Kenalan Yuk?! This is 30 Facts about Me!

Kata orang, tak kenal maka tak sayang, makanya kenalan dulu yuk, barangkali nanti jadi sayang #ehgimana ~

Tulisan ini ku buat atas tantangan 30 hari menulis cerita bersama KUBBU BPJ, dan tema hari keduabelas, yang rupanya tema misterius ini memaksa kita untuk menceritakan siapa kita. Hmm, agaknya menceritakan siapa sosok kita susah-susah gampang ya,,, orang-orang pasti punya interpretasi tersendiri tentang aku, dan aku pun punya klaim tersendiri tentang who trully I am.

Then, this is, my lil bit story about me, yang mungkin kamu perlu tau, biar makin sayang sama aku #tetepyaaaaaa.

1. Anak Pertama sekaligus ke-2 dan ke-8 dari 11 Bersaudara!

Gimana tuh coba, anak pertama sekaligus ke-2 dan ke-8 dari 11 bersaudara? Jadi, Bapakku dulu sudah punya istri dan delapan anak. Hingga kelahiran anak terakhir, anak kedelapan istrinya meninggal, Bapak pun menjadi seorang duda. Mamakku juga demikian, Ia telah memiliki seorang anak dari almarhum suaminya yang meninggal akibat sakit. Bapak dan Mamakku bertemu dan menikah di tahun 1990, dan aku lahir setahun setelahnya. Aku anak pertama dari pernikahan Bapak dan Mamakku dari 11 bersaudara dari keseluruhan anak-anak Bapak-Mamakku.

2. Seringkali Dikira Anak Bontot!

Sebetulnya aku memiliki adik yang usianya berpaut dua tahun denganku, namun Ia lebih tinggi dan terlihat lebih dewasa sejak kami sama-sama bersekolah dulu. Pun, sekarang Ia sudah berumah tangga dengan sepasang anak! Dan aku? Sekarang, di penghujung usia 20-an masih aktif main, melanjutkan studi and still single-happy-lady! Paham yaaa, kenapa aku sering disangka anak bontot! Hahahahah.

3. Ekstrovert Outside, Introvert Inside

Why I claimed it? Ya, karena hampir seluruh kenalanku akan mengecap aku sebagai seorang yang ekstrovert, pandai bergaul, pandai membaur, cerewet, seru, dll. Nyatanya? Sejak kecil aku tipikal anak pendiam, penurut, penakut dan minim mengajukan argumentasi dengan orang lain. But people change, because of work life, community life, society life, (bad) romance life, then I change. Aku semakin menjadi pribadi yang terbuka, berani mengutarakan pendapat, berani bernegosiasi, berani untuk memperdebatkan hal-hal yang mengusik ketenteraman mental dan bahkan aku semakin "mendambakan" perbincangan mendalam dengan orang-orang yang tepat. Bisa dibilang, bahkan ngobrol dengan orang yang tepat bisa menjadi media self-healing buatku. What a huge changes ya.

4. Super Cengeng!

Wah soal ini jangan ditanya! Aku tuh super-duper cengeng atau mellow, nonton video 1-3 menit yang sedih aja aku bisa nangis sejadi-jadinya hahaha! Maaf ya bukannya lebay, tapi memang pada dasarnya seperti itu. Mau berlagak abai dan engga mau nangis juga ga bisa, otomatis netes lah air mata di pipi, hehe.

5. Ditolak Masuk SD pas umur Lima Tahun!

Meskipun sekarang aku bertubuh mungil nan mini (baca: pendek), dulu sewaktu kecil aku tergolong anak bongsor, pertumbuhannya lebih cepat dan sudah terlihat lebih besar dibandingkan anak-anak sepantaranku. Pun, aku juga sudah tertarik belajar, akhirnya mencoba mendaftar sekolah dasar saat berusia lima tahun, daannn langsung ditolak! Fyi, aku tidak pernah mengikuti sekolah TK atau pun kindergarten ya, karena pada saat itu belum familiar pendidikan anak usia dini di kampungku. 

6. Ga Bisa Makan Lauk Manis

Sebagai orang Jawa yang katanya notabene suka masak dan makan lauk manis, oh aku sama sekali tidak bisaaaaa! Hahaa. Sedari kecil, mamakku seringkali masak berbumbu asin-gurih-pedas tanpa rasa manis. Jadilah aku pun terbentuk seperti ini, lebih suka lauk asin-gurih-pedas, dan ga bisa sama sekali makan lauk manis! Mau muntah rasanya, dan sudah pasti aku ga bisa makan gudeg manis, huhuhu.

7. Sering disangka Orang Sunda-Manado-Chinese-Batak!

Aku Jawa-Tegal tulen loh, Bapakku asli Pandean Tegal dan Mamakku asli Kesuben-Tegal. Tapi, sepertinya nenekku dari Ibu, parasnya agak berbeda, agak-agak chinese, sayangnya aku tidak memiliki fotonya. Maklum, kami tinggal di kampung dan tergolong keluarga biasa-biasa saja, tanpa kepemilikan alat foto pada awal-awal 1900-an hingga 2000-an. Dan selama merantau di Jakarta, banyak sekali yang menebak-nebak aku asal Sunda, Manado, keturunan Chinese hingga Batak! Dan belakangan paling sering ditebak sebagai orang Batak! Hahahah.

Coba tengok mukaku, kamu menyangka aku orang mana?


8. Anti Nonton Film Horor sama Thriller

Nah, aku tuh anti banget deh nonton horor sama thriller, ngeri! Kalau pun aku nonton dua genre film itu, sudah pasti atas paksaan teman-temanku. Kalau sudah nonton film horor maupun thriller, ya siap-siap aja yaaa, teman di sebelahku sudah pasti jadi samsak buat aku pukul, cubit, atau buat ndusel karena aku terlalu takut, plus udah pasti aku suka teriak kaget! Ini bener-bener reflek yaaa. 


9. Moody!

Mohon maaf, aku anaknya moody parah, kalau ada yang nyenggol dikit aja or ruin my mood, wah udah bisa langsung diam seribu bahasa deh, meskipun tadinya aku lagi ngobrol seheboh-hebohnya. Biasanya nih karena dicap sebagai Cancerian, hehe.


10. Pelupa!

Buat teman-teman yang terkadang aku lupakan, atau obrolan yang kadang aku suka ga inget, mohon maaf emang pada dasarnya aku pelupa huhu. Aku merasa semakin sering lupa tuh pasca kecelakaan deh. Aku sudah dua kali jatuh dari motor, satu kali operasi pada Desember 2004 dan satu kali perawatan aja di bulan yang sama tahun 2016.


11. Kompromi Ambisi di Fase "Stud-Worker Life"

Dulu, sejak sekolah dasar hingga Strata 1, bisa dibilang aku murid/mahasiswa yang punya ambisi jadi best student atau paling tidak masuk 10 peringkat lah ya. Tapi, sekarang, saat aku melanjutkan studi Magister bersamaan dengan dunia kerjaku yang bisa dibilang tak kenal waktu, aku harus berkompromi dengan ambisi jaman dulu. Ternyata, realita hidup memang bisa menjadi faktor-faktor kompromistis ambisi kita ya. I am still doing my best, but aku tidak ngoyo kaya dulu, hehehehe.


View this post on Instagram

Menutup #30haribercerita sama suka duka dunia perkuliahan. Finally I did it, passing the first semester well with every ups and down since the first day of class! Masih keinget banget dan berasa betenya di hari pertama waktu itu, salah KRS, salah pembagian kelas, 2 matkul masuk kelas komunikasi politik, 2 matkul masuk kelas komunikasi korporat. Sedari pagi, aku santai-santai ikut kelas komunikasi politik. Dan aku baru sadar ada keanehan di KRS ku di pertengahan matkul ketiga! Hahaha. Setelah konfirmasi ke TU, emang ternyata ada kesalahan. Kesel banget ga? Sumpah seharian itu jadi bete sebete-betenya, dan moody nya kebawa sampe akhir semester 😂😂😂 . Beruntungnya, join kelas terakhir di Komunikasi Corporat kelas A, dan ketuanya sigap banget nanyain ini itu, dan kasih arahan ini itu, I am still depend on him on every info I need! Thank you so much @argabaskoro! Semua teman-teman di kelas ini juga asik-asik, baik, saling tolong menolong, dan setia kawan sampe akhir ya, ga mau berpisah kelas sampe akhir! Laff 💛💛💛 . Kartu Hasil Studi udah keluar, KRS udah selesai. See you soon class mate 205 on Feb 29th! . #30hbc2030 @30haribercerita @atirecrebirah03

A post shared by Wulan (@hallowulandari) on


12. Suka Bingung Kalau Baca Komik!

Jujur, aku tuh suka bingung kalau disuruh baca komik (buku). Karena aku bingung harus memulai dari kotak yang mana. Dan aku jadinya lebih nyaman baca webtoon, karena rutannya mudah dimengerti dari atas ke bawah seperti membaca biasa.

13. Lebih Suka Kopi Arabica

Aku penyuka kopi, tapi prefer jenis arabica dengan cita rasa asam dari pada kopi robusta dengan sensasi pahit-pekat. Dan dari semua jenis arabica, so far aku suka kopi gayo! Rasa asam-manis nya pas di lidah!

14. Suka Ketoprak gara-gara Bapak

Salah satu makanan favoritku ya ketoprak, makanan khas Betawi gara-gara Bapakku. Bapak, seorang penjual ketoprak sejak masa muda hingga pensiun di tahun 2017 silam. Pun, aku sering membantu Bapak membuat ketoprak bagi para pelanggan saat aku kuliah, sampai-sampai aku sudah hafal meracik-mengulek bumbu sampai tercipta ketoprak yang enakkkk! Hehe.


15. Ga Mempan sama Motivasi-motivasian

Jujur, aku tipikal orang yang tidak bisa disuguhi dengan ajaran-ajaran motivasi agar hidupku menjadi lebih baik atau mengarahkan ke optimisme hidup. Aku tipikal orang yang punya daya juang sendiri, punya motivasi sendiri, If I want it, I work for it, then I got it.


16. Ga Bisa Makan Nasi Banyak-banyak

Sejak kecil, Mamak, Bapak dan saudara-saudaraku ya sudah paham betul, aku tidak bisa makan nasi banyak-banyak. Di piringku lebih banyak lauk-pauk dari pada nasinya, hehehe.


17. Angka Favorit!

Aku lahir tanggal tujuh belas, bulan ketujuh, dan angka 17 serta 7 menjadi angka favoritku!


18. Pindah ke Ibukota sejak Usia ke-18

Aku pindah ke Ibukota sejak 2009, saat aku melanjutkan pendidikan di bangku kuliah di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) dan mengambil FISIP-Hubungan Internasional.


19. Being Nomaden Person since 2017

Sejak 2017, aku sudah berpindah tempat tinggal sebanyak lima kali selama dua tahun! Senayan - Tebet - Radio Dalam - Cikini - Cikini - Tebet! Dan pindahanku ribet bangetttt mennn, sampai harus sewa Go-Box dan Go-Car hahhaha.


20. Kelihatan Mellow tapi Suka Musik Electro House!

Genre musik yang kuputar juga tergantung kebutuhan mood sih, untuk tidur? untuk relaxing mood? untuk pemberi semangat? atau ingin menghempaskan bad mood hingga berasa "fly" dengan mendengarkan musik bergenre electro house!

21. Matching (disorientation) Person

Salah satu keribetan aku nih, maunya matching dan senada segala warna outtif dan pernak-pernik yang aku punya! Aku sampai membeli pernak-pernak case hp dan case airpods dengan warna-warna yang senada! Hahaha.


22. Tipe "Messy Person"

Hal yang seringkali diprotes keluarga salah satunya ya "sisi berantakan" aku hehe. Sampai akhirnya mereka memahami aku memang begitu, mau dibenahi serapi apa pun, ya akan dengan sangat cepat kembali ke tatanan semula: berantakan! Dan aku lebih memahami letak benda-benda ku berada saat berantakan alih-alih setelah dirapikan.

23. Super-Improptu-Person!

Kamu mau ajak aku pergi jalan sekarang? Let's go! Bikin podcast yuk, kita tapping suara sekarang, hayuk! Begitulah aku, tipikal anak yang super-improptu dari pada penuh perencanaan. Makanya aku butuh partner yang lebih tertata dan terencana hehe.


24. 24/7 almost stay at Office

Yup, sudah setahun belakangan ini aku tinggal di mess-kantor, jadi almost 24/7 aku tinggal di kantor, that's why, belakangan juga agak-agak susah untuk main keluar selain persoalan live in office juga karena load kerja yang mungkin lebih banyak dari pada ritme kerjamu.


25. Ditanya Target Nikah

Jika kamu membaca facts nomor 3, kamu sudah paham ya kalau aku dilangkah nikah sama adik perempuanku. Pada saat itu, aku masih berada di bangku kuliah, sebelum adikku melangsungkan pernikahan, ada perijinan-perijinan dan aku pun sempat ditanya, "nanti kamu mau nikah umur berapa?" dan aku pun menjawab dengan santainya, nanti umur 25. Dan, lihatlah sekarang, i am still a single-happy-lady di penghujung usia 20-an.


26. Mengandaikan Cinta itu Rumah!

Meskipun aku pelupa, tapi perbincangan malam itu di depan pelataran Gelora Bung Karno bersamanya masih terekam jelas di kepalaku. Saat itu kami belum "sepenuhnya dekat," namun kami memperbincangkan, persepsi tentang cinta. Saat aku ditanya, aku menjawab dengan,
"pengandaian bahwa cinta itu ibarat rumah, dimanapun kita berada, kemana pun kita pergi, kita akan kembali lagi ke rumah, dimana cinta itu berada. Cinta itu ibarat rumah, sebuah tempat dimana aku bersama pasangan, saling melindungi, saling melengkapi, saling memberi, saling menghangatkan dan saling menguatkan."

 

27. Baru Sekali Jatuh Cinta 

Mungkin aku sudah seringkali jatuh hati, bisa saja dengan seorang pria yang berparas tampan, bisa saja dengan seniorku, atau sahabatku sendiri, tapi aku baru sekali jatuh cinta. Dengan dia, yang memperbincangkan cinta adalah rumah dan menghabiskan waktu bersama di bawah bulan purnama.

Semoga sekarang kau bahagia.

28. Pernah Jadi Bucin Level Akut!

Bersama dia, aku pernah jadi bucin level akut. Tiga tahun menjalin hubungan dengan segala hiruk pikuknya, hingga diakhiri oleh perselingkuhannya, aku masih saja memendam rasa padanya, yang secara perlahan (semoga) perasaan itu meluntur.

29. Menikmati 29 y.o

Saat ini, aku masih menikmati hidup usia 20-an ku. Mumpung masih bisa melabeli diri usiaku masih 20-an hehe, sebelum akhirnya tahun depan, aku harus menggeser tittle kepala dua menjadi kepala tiga huhu.

30. Harapan di usia ke-30

Semoga tahun depan, target yang ter-skip di facts nomor 25, bisa terealisasi di usia ke-30. Lima tahun berselang, lima tahun perbaikan diri, lima tahun peningkatan kualitas diri, lima tahun pendewasaan diri semoga membuatku menjadi pribadi yang siap berkompromi dengan ego pasangan. Aamiin.

6 comments

  1. Tipe messy person. Haha... Aku jugaaa. Sama kita, Kak. Semua orang terdekatku bakal tau hal ini. Dan aku nggak malu sih, udah bodo amat sama pendapat orang lain, haha ...

    Untung sekarang suamiku orangnya rapi, jadi yang tugas beberes dia deh. Rumah juga jadi lumayan rapi, nggak kayak kapal pecah. Haha... Aku mah masak aja deh ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. yeay toss mba! nah klo gitu emang harus cari pasangan yg rapi yaa , tidy person vs messy person biar seimbang hahahha

      Delete
  2. aku tidak pernah mengikuti sekolah TK atau pun kindergarten ya, karena pada saat itu belum familiar pendidikan anak usia dini di kampungku.


    Nasib sekolah di kampung ya kak. Gw juga ga pake tk tk an segala langsung masuk SD.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya sama ya mba, klo di kampung jaman 90an y blm ada tk tk an, adanya madrasah diniyah, belajar ngaji hehe

      Delete
  3. Wow. 11 bersaudara!
    Btw sama nih, nggak bisa yg namanya dibikin semangat dengan kata2 motivasi bullshit. Wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. ehehhe iya banyak banget yaa sodaranyaaa, yeay tosssss koh dennnnn, satu server ya kitaaa

      Delete

your comment awaiting moderation