Kepada Teman Berbincang yang Aku Rindukan

Sumber Foto: Lovepic


Rindu,

Perasaan yang sulit dimaknai dengan segala macam spektrum yang menyelimutinya,

Mungkin aku rindu tutur sapamu yang lemah lembut,

Mungkin aku rindu keusilan-keusilanmu yang menggemaskan,

Mungkin aku rindu kehangatan perbincangan kita,

Mungkin aku rindu usapan tanganmu di kepalaku,

Mungkin aku rindu belaian lembutmu di wajahku,

Mungkin aku rindu perdebatan di antara kita,

Mungkin aku rindu celotehan tawa setiap kita berbincang,

Mungkin aku rindu caramu menenangkan ku di saat aku sesak nafas karena tangis,

Mungkin aku rindu heningnya malam di bawah bulan purnama bersamamu,

Mungkin aku rindu romansa yang pernah terjalin di antara kita.


Kepada kamu, teman berbincang yang telah menemaniku bertahun-tahun, terimakasih atas kehadiranmu dalam setiap perdebatan, isak tangis dan momen-momen menyenangkan yang pernah kita lalui.

Terimakasih telah menemani di titik terendahku di akhir tahun 2017, till I survive and have a good life.

Tepat di hari kesehatan mental sedunia, hampir dua tahun berselang dari perpisahan kita kala itu, ternyata aku (baru saja) bisa merelakanmu bersamanya, dan mengucapkan rasa terimakasihku telah menjadi bagian dan orang terpenting yang menemani dan menyadarkan ku untuk senantiasa bertahan hidup.




No comments

your comment awaiting moderation