Rencana Hidup 5 Tahun Mendatang

 Seseorang dari masa lalu sempat menuliskan kartu ucapan di momen ulang tahunku ke-28, "... Selamat berjuang di hidup yang kian tak menentu.", dengan sketsa gambar yang masih belum ku mengerti maknanya hingga saat ini.

Birthday card wishes from him

Hidup memang penuh tanda tanya, dan tak menentu, atas apa-apa yang belum terjadi, atas apa-apa di luar kuasa kita. Tapi, selama ini aku berprinsip kita harus tetap merencanakan dan berusaha sebaik-baiknya atas apa yang ingin kita capai, hasilnya? Serahkan pada kuasa Tuhan dan semesta. Karena, selama ini aku merasakan sekali maha baiknya Tuhan dan semesta dengan cara-cara romantisnya mengatur lini waktu dan kesempatan yang datang silih berganti sesuai dengan kebutuhan yang tak pernah terpikir olehku.

Sedikit flashback tentang life planning for five years yang ku tulis Oktober 2020 di program 30 Hari Menulis Cerita KUBBU BPJ, cerita tentang target, rencana, harapan dan mimpiku seputar kelulusan studi magister, menemukan sosok the one, melanjutkan karir, meningkatkan skill minat dan hobi supaya tetap bisa jadi cuan, mengambil pelajaran-pelajaran financial planning dan teguh menanamkan pentingnya pendidikan untukku dan untuk anak-anakku kelak seperti yang diajarkan mamakku sedari kecil. Agaknya rencana-rencana dan harapan hidup itu masih menjadi bagian dari rencana hidupku lima tahun mendatang.

Pun saat ini aku sedang mempersiapkan goals pamungkas studiku untuk menutup 2021 dengan manis; wisuda daring bersama orang tua dan foto wisuda keluarga.

Jika dan hanya jika, pasangan ku saat ini adalah sosok the one yang akan direstui orang tua, Tuhan dan semesta, aku akan menambahkan doa, harapan dan rencana pernikahan serta memiliki momongan selama kurun waktu lima tahun mendatang. Doa penuh harap untuk kemudahan dan kelancaran harapan ini senantiasa ku panjatkan dalam doa dan permintaanku pada Tuhan sembari duduk bersila menghadap kiblat.

Tambahan rencana yang ingin ku realisasikan lima tahun mendatang: membangun kos-kosan dilengkapi dengan sudut coffee shop minimalis dan toserba untuk memenuhi kebutuhan harian para penghuni kos dan teman-temannya yang singgah, para petani dan penduduk sekitar di kampung halamanku. Rencana ini tentu kupikirkan untuk keberlangsungan hidup jangka panjang, aku ingin menghabiskan hari tua di kampung halaman, tinggal di rumah dengan pemandangan sawah dan Gunung Slamet, merasakan kesejukan udara pagi hari, mendengarkan suara ayam berkokok, mendambakan nuansa kehidupan yang lebih teduh, tentram dan nyaman dibandingkan hiruk pikuk kehidupan di ibu kota, bersama keluarga kecilku kelak.

Bayangan pemandangan hari tua kelak di kampung halaman
Sumber Foto: Merdeka.com

 

6 comments

  1. Btw, sekarang kan lagi happening org belajar digital marketing, ikut mau coba ga buat jd bagian dari financial planning?..
    Btw, tulisannya ada improvement yah, ada anchornya :D

    Nice post

    ReplyDelete
  2. Rencana yang benar benar indah ya Mba Wulan, semoga satu persatu bisa terealisasi ya Mba, tetap berdoa dan berharap ya Mba, sebab kita hanya bisa berencana, tetap Tuhanlah yang berkehendak.

    Nice Sharing

    ReplyDelete
  3. Wohooo semoga rencananya dapat tercapai ya kak

    ReplyDelete
  4. balik kampung, hidup ayem tentrem gemah ripah loh jinawi hahahha, aamiiiinn semoga terlaksana

    ReplyDelete
  5. Adem banget bayangin hari tua bakal kayak gitu ya, kaak, aku juga mauuuu

    ReplyDelete
  6. amin semoga dipermudah di setiap langkahnya ya mbak
    dulu waktu aku kuliah, kalau ditanyai 5 tahun kedepan sudah jadi apa? pasti jawabannya orang sukses, padahal sukses juga banyak macamnya, jadi bos atau gimana
    tetep berusaha yang terbaik ya mba

    ReplyDelete

your comment awaiting moderation