Blibli Kenalkan 3DUplay Zoo Playmat Berteknologi Augmented Reality (AR)

Di era teknologi dan informasi sekarang ini, kita tak bisa sekali terlepas dengan perangkat teknologi dan internet ya?! Hal ini tidak hanya dialami oleh orang dewasa, ternyata anak-anak kecil yang telah terpapar perangkat teknologi juga akan mengalami hal serupa.

Misalnya saja, keponakan-keponakanku. Keponakan pertamaku, Bening, umurnya 5 tahun, ia hanya sedikit terpapar perangkat teknologi (smartphone) dan hanya sedikit sekali tersentuh internet, ketika aku pulang ke kampung halaman. Kalau aku pulang ke rumah, Bening pasti akan ingin sekali pinjam smartphone ku untuk foto-foto dan merekam video.

Lain lagi, dengan keponakanku yang kedua, Ghifa, umurnya 4 tahun, dan lama menetap di ibu kota. Ia setiap hari terpapar smartphone, bahkan sudah diberikan hadiah ulang tahun tablet saat berusia 3 tahun, dan lebih sering terpapar internet dibanding Bening. Sikap, perilaku dan kecanduannya terhadap gadget jauh lebih besar dibandingkan Bening. Ghifa suka sekali main game dan menonton video dari gadget-nya.

Yang ku lihat, tingkat paparan gadget sangat memengaruhi tingkat kecanduan keponakanku ini. Bagaimana denganmu? Adakah pengalaman serupa?

Sebagai perempuan yang sudah memasuki usia dewasa dan akan segera juga mengurus anak, hal seperti ini menjadi salah satu perhatian dan informasi yang perlu kupelajari dan kupertimbangkan dalam mendidik dan mengawal tumbung kembang anak.

Kebetulan sekali, hari Minggu, 26 Maret kemarin aku mengikuti bincang-bincang tentang "Pengelolalaan Screen Time Anak dengan Bijak" bersama Binky Paramitha I., M.Psi., Psi, seorang psikolog Rumah Dandelion. Bincang-bincang ini diselenggarakan oleh Blibli.com dalam helatan #BlibliFriendsMeetUp.

Di sini, Mbak Binky banyak mengedukasi para orang tua tentang pengelolaan screen time dan pengaruhnya pada tumbuh kembang anak.

Mba Pinky mengisi sesi Sharing

Paparan gadget yang paling umum terjadi pada anak adalah screen tv, bioskop, smartphone, tablet, laptop atau komputer.  Dari survey yang dilakukan Rumah Dandelion, 96 % anak yang berusia kurang dari 2 tahun (74 responden) telah terpapar gadget! Dan 98% anak yang berusian 2-5 tahun (210 responden) telah terpapar gadget!

Balita yang telah terpapar gadget cenderung akan tertarik untuk berinteraksi terus dengan gadget. Mengapa?
  1. Karena gadget memberikan informasi yang tidak terbatas;
  2. Warna-bentuk-gerakan dalam aplikasi gadget sangat menarik;
  3. Ada pula tuntutan sosial, di mana setiap orang akan meng-update diri dengan perkembangan teknologi.


Namun, penggunaan gadget pada anak tentu akan memberikan pengaruh positif dan negatif pada anak baik dari segi bahasa, motorik halus, motorik kasar dan sosial-kemandirian.

Berikut adalah dampak atas paparan gadget pada anak:
Dampak Screen Time Televisi:
  1. Metode belajar anak usia dini adalah metode yang konkrit (apa yang mereka lihat, mereka akan percaya hal tersebut benar dan wajar);
  2. Anak suka meniru, baik gerakan maupun ucapan. Anak menyerap kata, pengucapan, dan tata bahasa dari televisi.


Dampak Screen Time Tablet, Smartphone, Komputer:
  1. Permainan elektronik (apapun bentuknya) sebenarnya memicu anak untuk bereaksi dengan cepat;
  2. Untuk anak usia dini: belum tentu anak belajar untuk mengevaluasi kesalahan dan pemecahan masalah;
  3. Permainan elektronik dapat membatasi interaksi sosial anak.


Dampak Screen Time Bioskop:
  1. Apa yang anak lihat di bioskop akan bertahan lebih lama dibandingkan apa yang anak lihat di televisi;
  2. Tidak semua film kartun untuk anak-anak;
  3. Ajak anak menonton ke bioskop untuk film yang sesuai dengan umurnya dan waktu yang sesuai untuk anak.


Dari penelitan American Academy of Pediatrics, direkomendasikan anak usia 2-5 tahun terpapar gadget maksimal selama satu jam. Dan usia di atas 5 tahun tidak ada batasan waktu khusus, namun orang tua perlu memastikan anak beraktivitas fisik setidaknya satu jam dan tidur 8-12 jam.

Melihat paparan gadget pada anak yang tidak bisa kita bendung, dan mempertimbangkan dampak yang akan diberikan penggunaan gadget pada anak, para orang tua perlu dan penting sekali untuk mengatur penerapan teknologi pada anak. Mulai dari komunikasi dalam keluarga yang baik, penentuan teknologi apa yang akan diberikan hingga upaya preventif yang harus disiapkan orang tua dalam memberikan dan mengedukasi penggunaan gadget pada anak.

Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan gadget pada anak antara lain:
  1. Pilih gadget yang dapat mengembangkan kemampuan interaksi anak dan orang tua bisa berperan sebagai co-player atau mediator;
  2. Maksimalkan penggunaan teknologi yang interaktif (tidak pasif), dan tentukan apps yang sesuai dan membangun;
  3. Gunakan teknologi audio atau video dalam merekam perkembangan anak.


Karena, teknologi bisa membantu orang tua sebagai medium pembelajaran untuk anak, namun juga sekaligus menimbulkan dampak adiksi yang tidak baik bagi tumbuh kembang anak. Disinilah peran orang tua agar bijak dan aktif dalam memilih output teknologi sangat diperlukan.

Pada dasarnya baik buruknya paparan gadget kepada anak akan tergantung pada pengelolaan, waktu paparan dan konten yang sampai kepada si anak. Dan di era teknologi informasi sekarang ini, tentunya kita tidak bisa membatasi agar anak tidak terpapar sama sekali dengan gadget. Dimana-mana si anak akan menemukan gadget.

Melihat kondisi yang seperti ini, 3DUplay melihat kesempatan untuk mengawinkan konten edukatif dan kemajuan teknologi dalam bentuk zoo playmat bagi anak-anak. Zoo playmat ini menggunakan teknologi Augmented Reality (AR). 3DUplay berupaya memberikan solusi bagi orang tua dalam memperkenalkan teknologi secara tepat dan positif kepada anak-anak mereka





Sumber Foto: Blibli.com

3DUplay Zoo playmat ini merupakan matras yang bisa digunakan sebagai alas bermain anak yang didesain dengan tampilan kebun binatang dan terdapat beberapa macam jenis hewan di dalamnya dengan teknologi Augmented Reality, yakni teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan memproyeksikannya dalam sebuah lingkungan nyata 3D.

Pak Johan dari 3DUplay dan Mba Fransisca Krisantia Nugraha, Trade Partnership GM Blibli

Uniknya, jika kita telah meng-install aplikasi 3DUplay, gadget yang kita arahkan ke matras akan memunculkan hewan secara tiga dimensi di layar gadget. Di sini orang tua berperan untuk membimbing dan membangun emotional bounding serta interaksi dengan anak dengan beragam cara, misalnya saja dengan bercerita atau pun mendongeng.


Dengan 3DUplay, orang tua bisa menjadi mediator anak dengan permainan berbasis teknologi
Sumber Foto: Blibli.com

3DUplay: Kombinasi Teknologi dan Edukasi Anak
Berbasis Teknologi Augmented Reality

3DUplay zoo playmat ini juga sudah bisa dipesan melalui Blibli.com. Tersedia dua ukuran matras 3DUplay, ukuran 200x120 cm dan 120x90 cm.

Thanks Blibli.com atas sharingnya di #BlibliFriendsMeetUp!
Sumber Foto: @bliblidotcom

Cari tahu lebih lanjut tentang 3DUplay yang tersedia di Blibli dan beragam info lainnya tentang kids and parenting di:

Website Blibli.com
Twitter @bliblidotcom
Instagram @bliblidotcom
Fan Page Blibli.com
Youtube Blibli.com






No comments

your comment awaiting moderation