Lima Prinsip Finansial Orang TiongHoa yang Patut Kita Tiru

Kita seringkali melihat mayoritas masyarakat Tionghoa di Indonesia sukses dengan bisnisnya dan bisa mengatur investasi serta finansial mereka dengan baik. Sehingga mayoritas masyarakat Tionghoa di Indonesia sukses secara ekonomi. Kira-kira prinsip hidup seperti apa ya yang dipegang teguh dan dijalankan oleh mereka?

Mereview dari berbagai sumber berikut lima prinsip hidup dan finansila orang Tionghoa yang patut kita tiru:

1. Rajin dan Pantang bekerja dengan malas dan setengah-setengah

Masyarakat Tionghoa dan keturunannya memang sudah tinggal dan menetap lama di berbagai wilayah di Indonesia. Di mana pun kita tinggal pasti ada saja kesempatan kita akan menemui kelompok masyarakat Tionghoa. Aku mulai mengenal dan berinteraksi dengan masyarakat Tionghoa ketika duduk di bangku SMP di Kabupaten Slawi, hingga kini menjadi kaum urban di Ibu Kota semakin sering aku menemui kelompok masyarakat Tionghoa. Dari dulu hingga sekarang ini, prinsip hidup yang selalu terlihat jelas adalah mereka rajin dan bersungguh-sungguh, baik dalam hal belajar, berdagang atau pun bekerja. Memang ya, segala hal yang dilakukan dengan rajin dan bersungguh-sungguh pasti akan membuahkan hasil yang baik.

Sumber Foto: Psiko Power

2. Kebiasaan menabung dan hidup hemat

Masyarakat Tionghoa juga menghindari dari kebiasaan hidup hedon. Mereka memegang teguh prinsip untuk hidup hemat dan menabung. Hal ini tentu selaras ya dengan peribahasa hemat pangkal kaya. Jadi kita juga harus mulai membiasakan diri untuk hidup hemat dan menyisihkan uang tersebut untuk ditabung.

3. Orang Tionghoa tidak suka berhutang,

Pernah dengar istilah gali lubang tutup lubang? Istilah yang diperumpamakan pada kegiatan berhutang untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan dan berhutang lagi untuk membayar hutang sebelumya. Kegiatan seperti in layaknya putaran setan yang tak kunjung usai. Nah, masyarakat Tionghoa menghindari sekali untuk membeli barang dengan cara berhutang. Biasanya kita akan tergiur kan dengan promo-promo barang yang bisa dibayar dengan cicilan atau mengincar barang yang sangat kita inginkan sampai harus berhutang pada teman? Sebelum memutuskan membeli barang-barang dengan cara berhutang coba pikirkan baik buruk dan dampak jangka panjangnya dulu.

4. Rajin menawar ketika berbelanja

Ketika berbelanja di pasar atau di tempat-tempat yang memungkinkan untuk menawar harga-harga barang yang dijual jangan enggan dan sungkan untuk menawar. Dengan menawar harga barang tentu kita bisa memotong anggaran belanja dan pengeluaran. Lumayan bukan? Dan tentunya kita juga harus tahu harga standar barang-barang yang akan kita beli dan sering-sering belajar bagaimana caranya menawar dengan sopan dan tidak memaksa.

Sumber Foto: Kompasiana

5. Membeli barang berdasarkan manfaat dan fungsinya, tidak hanya tren dan gengsi semata

Pernahkah kamu tergiur membeli barang-barang yang sedang diskon besar-besaran? Atau membeli barang hanya karena suka dan bentuknya yang lucu? Atau bahkan membeli barang karena sedang tren dan gengsi? Sebaiknya sebelum membeli barang apa pun pikirkan manfaat dan fungsinya terlebih dahulu jangan sampai kita sudah terlanjur membeli barang tapi hanya menjadi pajangan semata. 

---
Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs jadimandiri.org

No comments

your comment awaiting moderation