Analisa Generasi Perang: Studi Kasus Perang Vietnam

Penulis:
Siti Wulandari, FISIP-Hubungan Internasional
Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama)


Perang Vietnam yang disebut juga Perang Indochina II terjadi pada tahun 1957-1975. Dua kubu yang berseteru adalah Republik Vietnam (Vietnam Selatan), dengan mendapat dukungan dari Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina, melawan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara) dengan dukungan dari Uni Soviet dan Republik Rakyat China.
Awalnya, pada tahun 1946, Prancis membentuk Negara Vietnam Selatan dengan Bao Dai sebagai pimpinannya sekaligus sebagai perpanjangan tangan Prancis. Dan pada tahun 1950, Republik Rakyat China dan Uni Soviet mengakui pemerintahan Ho Chi Minh di Vietnam Utara. Namun, karena kekalahan Prancis pada Perang Indochina I di Dien Bien Phu menyebabkan jatuhnya tugas perlindungan terhadap Vietnam Selatan dari pengaruh komunis (Vietnam Utara) kepada Amerika Serikat.
Ketegangan, konflik dan peperangan yang kemudian terjadi dimotori olehnational interest (konsep realist) dari Ho Chi Minh (Vietnam Utara) dan Amerika Serikat. Interest yang dibawa oleh Ho Chi Minh adalah ingin mempersatukan Vietnam karena Ia tidak sepakat atas Perjanjian Jenewa yang membagi Vietnam menjadi dua yaitu Vietnam Utara dan Vietnam Selatan.
Sedangkan, kepentingan Amerika Serikat, sesuai dengan New Look of Containment Strategynya, adalah Amerika Serikat ingin mencegah Uni Soviet menggunkaan power dan influencenya ke seluruh dunia, membendung penyebaran paham kiri, komunis dan Marxist yang akan menjadi ancaman bahi Amerika Serikat. Selain itu, Amerika Serikat pun berkepentingan untuk menyebarkan influencenya ke seluruh penjuru dunia termasuk ke kawasan Indochina yang selama ini terganjal karena keberadaan China di kawasan tersebut.
Adapun strategi dan taktik yang digunakan baik oleh Vietnam Utara dan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam ini adalah sebagai berikut:
Perang Vietnam
Strategi Vietnam Utara
Strategi Amerika Serikat
Indirect(Gerilya) dengan cara:
-  Mengikis kekuatan lawan sedikit demi sedikit;
-  Fokus pada target militer;
-  Aksinya dilakukan secara sembunyi-sembunyi;
-  Membedakan combatan dan non-combatan;
-  Membuat kantung-kantung aman;
-  Menyiapkan pasukan khusus (Vietcong: gerilyawan komunis);
-  Menggunakan persenjataan tradisional seperti ranjau, bamboo runcing, pembuatan jalur tikus.
Direct(Manouver);

Di mana pusat kekuatan lebih difoukuskan kepada angkatan bersenjata yang memiliki mobilitas strategis dan teknologi senjata yang modern.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Perang Vietnam yang terjadi tersebut tergolong ke dalam Perang Generasi IV (Asymmetric War) di mana pihak yang lemah (Vietnam Utara) melawan  pihak yang kuat (Amerika Serikat)
Adapun prediksi/analisa hasil peperangan antara direct strategy denganindirect strategy adalah:
Pihak kuat
Direct strategy
Pihak Lemah
Indirect strategy
Kalah
Menang
Prediksi/analisa tersebut sesuai dengan hasil peperangan yang terjadi di Vetnam. Di mana resolution of crises dari Perang Vietnam ini adalah:
  1. Pada tanggal 27 Januari 1973, Paris menandatangani persetujuan genjatan senjata;
  2. Pada tanggal 30 April 1975, pasukan Vietnam Utara menduduki Saigon, Ibu Kota Vietnam Selatan. Bendera Vietnam Utara dikibarkan di Istana Presiden Vietnam Selatan dan warga Amerika Serikat beserta pasukan militer Amerika Serikat meninggalkan kedutaan Amerika di Saigon. Hal inilah yang menjadi pertanda berakhirnya perang Vietnam ini.

No comments

your comment awaiting moderation