Pria Pilihan

 1



Pagi itu, malas sekali rasanya aku beranjak dari tempat tidur ku. Rasa lelah yang teramat menggelayut. Membuat ku hanya berbaring seharian sembari membaca buku. Pagi itu, aku baru saja memulai membaca Novel DILAN. Kata Dilan,“Cinta itu indah. JIka bagimu tidak, mungkin kamu salah milih pasangan”. Begitu ya? Ah aku masih terlalu awam tentang cinta-cinta.

Sontak saja ku kirimkan petikan kata itu ke kamu. Tapi balasan apa yang ku dapat? Ah kamu memang selalu di luar tebakan ku!sama seperti Dilan. “Gak ada yang salah dalam memilih. Yang salah menurutmu belum tentu salah buat yang lainnya.”

Aku senyum-senyum saja mendapat balasan seperti itu dari kamu. Rasanya, ada sesuatu yang ku ingin sampaikan ke kamu. Tapi aku engga bisa.Kata ku cinta itu hal yang paling anomali di dunia ini. Kata kamu cinta itu transaksional.

Kaya kata kamu tadi, ga ada yang salah dalam memilih. Terus aku sudah terlanjur memilih, untuk suka kamu! Meski kamu pun ga tahu. Aku tahu dan aku sudah memilih aku suka kamu, tapi apa aku juga sudah dengan (tidak) sengaja memilih untuk jatuh cinta sama kamu?

Aku ga tau! Itu masih samar-samar!

Taman Ismail Marzuki, 17 September 2015

No comments

your comment awaiting moderation