Cuplikan Resensi CeweQuat Book2: A Relationship Guidacne Before You Say "I Do"

 Buku ini ditulis oleh ” karya Bunga Mega (Founder CeweQuat Community)


Aku membaca buku ini di awal tahun 2015, bulan Maret tepatnya. Masih amat segar dalam pikiran. Ada banyak kisah dan pembelajaran dari buku ini. Aku merasa demikian, karena pembahasan dalam buku ini, ‘cocok’ dengan problematika yang aku alami belakangan ini.

The main idea cerita buku ini memang tentang jalinan hubungan antara perempuan dan pria. Tetapi hubungan yang lebih serius, ke arah pernikahan. Hubungan yang memang menuntut sebuah komitmen yang serius antara dua belah pihak. Bukan hanya sekedar tentang kisah cinta romansa yang dialami remaja-remaji, atau semacam ‘cinta monyet’. Hubungan yang dibahas dalam buku ini jauh lebih serius dari pada itu.

Di bagian awal buku ini, dimulai dengan mini quiz, untuk menguji kita (pembaca), sudah siapkah kita menjalin sebuah hubungan (yang serius)?
Dari kuis yang dibuat, aku hanya menjawab 2 pertanyaan dengan option D! It means I haven’t ready yet to start a (serious) relationship. Ouch…
Well, I realize that I (still) enjoy involve in (some) community-(ies), want to continue my study and want to reach better carrier :D
Setelah membaca buku ini pun, aku tak menyesali (lagi) hubunganku yang kandas dengan seorang pria yang seharusnya sudah beranjak ke arah ‘serius’.


Salah satu pelajaran penting yang bisa diambil dari buku ini adalah 'Being Single Will Not Kill You. Loneliness Does.’


Yes it it! Aku bener-bener ngalamin ini. Aku sudah beberapa kali single dalam waktu yang lama. Pernah single dalam jangka waktu 2-3 tahun (2011 ke 2014), dan 6-7 bulan (Mei 2014 ke Oktober 2014). It doesn’t matter for me, because in that moment, I am kind of busy with my education, organization, community, volunteering and starting my professional career. 


But in the end of 2014, kandasnya hubungan yang baru saja dimulai membuatku merasakan rasa kesepian yang amat mendalam, entah mengapa. Sesekali pun aku masih memikirkan masa-masa itu, entah rasa apa yang muncul, kesal, benci atau rindu?
Rasa yang amat kesepian itu, mendorongku keluar dari zona nyaman, menjalin pertemanan baru dengan komunitas baru, terjun ke dunia yang benar-benar baru, dan tentu aku menaruh sepenuhnya keberanianku untuk terjun dalam komunitas ini, komunitas backpacker. Dari dulu, aku memang suka jalan-jalan, tapi dengan orang yang sama sekali belum kenal dan belum pernah bertemu? Ke tujuan yang entah, aku pun belum pernah menyambanginya? Ahh itu sepenuhnya mempertaruhkan keberanianku! 
Di kelilingi dengan orang-orang yang sepenuhnya baru, tanpa tahu alasanku “melarikan diri” dan ikut dalam perjalanan ini cukup menyenangkan dan bisa melupakan beban “di Jakarta” sejenak.


Tak, cukup disitu, aku butuh kegiatan yang benar-benar bisa menarik perhatianku sepenuhnya, bersosialisasi lebih intens, mengenal orang-orang baru (yang lebih banyak lagi). Dan aku pun mengikuti salah satu komunitas “English Club” di Jakarta. I found something interesting there. 
And voila! I found the new me in the early year of 2015! Bye “the loneliness” 2014! 

Sesungguhnya, apa yang ditulis dalam buku ini, aku melaluinya step by step secara naluriah. Tanpa panduan atau guiding dari mentor atau siapa pun. Pada dasarnya, rasa dalam hati yang terdalam dan logika yang tersimpan dalam otak memaksa diri ku untuk bangkit dan memulai fase kehidupan yang baru, dan meninggalkan segala rasa pahit yang tertinggal di belakang.
Pelajaran lain yang bisa diambil dalam buku ini? Masih banyak! Ini yang berikutnya “Pernikahan lebih dari sekedar romantisme, pernikahan yang nyata adalah bagaimana kamu bisa bertoleransi dengan bau nafas bangun tidur di pagi hari, cicilan pembayaran, hingga tugas rumah tangga seumur hidup.”

Pernikahan memang bukan sesuatu yang main-main 

Merasa sudah sembuh dari luka lama? Dan siap memulai hubungan ‘serius’ dengan seorang pria? Siapkan diri kita sebaik mungkin!
Apa saja yang perlu kita siapkan?

1) Karakter. Ini berbicara soal inner beauty. Smile is the best make up, but character is still the best investment ever!
2) Dress-up. Lelaki adalah makhluk visual, seperti pepatah “dari mata turun ke hati.” Berdandanlah sesuai dengan kepribadian kita. Saat kita nyaman dengan apa yang kita kenakan ini akan meningkatkan rasa percaya diri kita. Perhatikan kesehatan dan kebersihan badan. Tampil rapi dan wangi is a must!
3) Upgrade our-self. “Untuk menjadi perempuan yang menarik, kita harus tertarik dengan banyak hal.”Ini juga menjadi salah satu pembelajaran dan petuah favorit saya di buku ini. And now I am trying to take my interest to many things! Actually, I am interested to culture, nature, blogging/writing (and of course reading), traveling, teaching, volunteering, movie and coffee. Aku sedang berusaha mendalami dunia blogging, dan mau menambah the other things to be my interesting list :D.
Sebetulnya masih banyak sekali yang menjadi pembelajaran dari buku ini, cerita tadi hanyalah secuil dari banyaknya pembelajaran yang bisa kita ambil. Resensi lengkap dari buku ini pun masih aku kerjakan, semoga bisa dipublish segara. Sehingga, akan semakin banyak perempuan-perempuan di luar sana, yang (mungkin) mengalami posisi yang sama seperti ku (dulu), merasa jatuh dan terpuruk karena tandasnya hubungan. I just wanna say, and hey girls wake up! We are tough and strong enough to face this life, even we are single :D

No comments

your comment awaiting moderation