Punya Rumah Sendiri* di Usia 20-an

Artikel ini ku dedikasikan untuk mengapresiasi diri sudah mampu bertahan sampai detik ini, di tanah rantau, dengan segala drama hidupnya, sebelum aku melepas label usia 20-an, beberapa hari lagi.

Aku seorang anak rantau dari pedukuhan terpencil di Kabupaten Tegal, tepatnya Dukuh Sidomakmur, Desa Kesuben, Kecamatan Lebaksiu. Saat mengikuti program 30 Hari Menulis Cerita KUBBU BPJ, aku sempat menuliskan cerita tentang  30 facts about me, salah satunya aku bercerita kalau sudah mulai merantau sejak usia 18 tahun ketika memasuki bangku kuliah di Jakarta. Saat itu, aku tinggal bersama Bapak di sebuah kamar kontrakan dekat kampus dan warung usaha Bapak. Ya kamar kontrakan, serupa kamar kosan, kami tinggali berdua karena keterbatasan pilihan dan ekonomi tentunya. Memenuhi biaya pendidikan anak-anak dan biaya pengolahan sawah di kampung halaman tentunya lebih menjadi prioritas.

Meskipun di kampung halaman aku (keluargaku) memiliki tempat tinggal dan beberapa petak sawah, tapi tetap saja pada saat itu, aku nggrentes neng ati (membatin dalam hati), aku ingin memiliki tempat tinggal sendiri di Jakarta, kota yang dalam benakku akan menjadi sumber kehidupan, mulai dari pendidikan tinggi, pekerjaan, pertemanan dan mungkin juga jodoh?

Betul saja bukan, 12 tahun hampir berlalu aku masih betah merantau di Jakarta. Masih berjibaku sebagai wanita karir sembari menyelesaikan studi lanjutan ku.

Di awal-awal meniti karir, agaknya bagai pungguk merindukan bulan aku bisa meraih beberapa hasrat dan mimpiku, melanjutkan studi Komunikasi seperti yang aku impikan dulu dan punya rumah sendiri di Jakarta. Lima tahun setelah meniti karir akhirnya aku memberanikan diri untuk mendaftar Magister Komunikasi di Universitas Paramadina dan setahun setelahnya, Maret 2020 bersama dengan kakakku, kami nekat membeli sepetak tanah dan membangun rumah di kawasan Bekasi Timur. 

Dan disinilah, mimpi punya rumah sendiri* dimulai...

Ya mimpi rumah sendiri* dengan tanda bintang, karena rumah ini masih patungan bersama dengan kakakku. Pun, agak meleset dari mimpi awal punya rumah sendiri di Jakarta, dan bergeser ke kota sebelah di Bekasi.

Punya Rumah Sendiri* di Usia 20-an

Kami nekat sekali waktu itu, tanpa persiapan apa pun, tanpa ada tabungan tunai dalam jumlah besar di tangan masing-masing, setelah melakukan diskusi keluarga, kami menerima tawaran sepetak tanah di Bekasi Timur dengan penawaran di bawah harga pasar, karena kebutuhan si penjual. 

Kenekatan kami pada waktu itu pastinya sudah berdasarkan pertimbangan, dorongan dan restu orang tua, terutama Mamakku yaa. Aku pun sempat menceritakan bagaimana mamakku mendidik kami untuk mengatur keuangan, Mamakku selalu menekankan untuk meminimalisir pengeluaran konsumtif terutama baju dan peralatan yang tidak penting dan prioritaskan sisihkan uang untuk membeli emas atau tanah untuk aset masa depan.

Bareng Mamak di Sawah

Alhasil kami memutuskan untuk menjual perhiasan yang dimiliki Mamak dan Kakak, mencairkan tabunganku yang tidak seberapa serta mengambil utang Bank dan pinjaman di kantor ku untuk membeli tanah dan sekaligus melakukan pembangunan rumah minimalis itu, di bulan Maret 2020. Kami bersepakat untuk patungan cicilan Bank dan utang kantor bersama-sama setiap bulannya. Drama ekonomi pun dimulai dengan kehadiran virus corona di tambah tidak lama setelahnya diberlakukan PSBB Total, yang sedikit banyak mengganggu usaha kakakku sebagai sumber utama penghasilannya. Sampai akhirnya pernah menunda cicilan Bank selama enam bulan! Dan dampaknya yaa, menjadi mengganggu cash flow selama proses cicilan kedua lembaga itu masih berlangsung. Syukurnya kami masih bisa bertahan sampai sekarang tanpa ada penagihan bank layaknya penagihan kreditur yang menyeramkan itu!

Saat ada kesulitan pembayaran cicilan utang yang kami alami beberapa bulan belakangan ini, Mamak pun beraksi! Ia menjual padi yang sudah disimpan dari hasil panen untuk menutupi kebutuhan cicilan. 

Rumah Bekasi sudah selesai dibangun sekitar bulan Mei 2020, tapi karena pandemi dan aku berusaha untuk mengurangi mobilitas, akhirnya di bulan Juni kemarin aku baru bisa menyambangi dan melihat rumah bekasi, hampir setahun setelah rumah itu dibangun! Hahahhaha. Akhirnya, nggrentes ku waktu itu, ingin punya tempat tinggal sendiri di tanah rantau ini bisa terealisasi, meski pun cicilannya masih berjalan dan insya allah akan selesai bulan Juli tahun depan! Tepat satu tahun dari sekarang, saat usia ku sudah 30-an hoho!

Kenapa aku baru menyambangi rumah Bekasi? Ya karena kedua orang tua dan kakakku tinggal di kampung, dan saat ini rumah Bekasi ditinggali oleh kakak iparku yang berwirausaha disana. Aku menghampiri rumah Bekasi, saat kebetulan Bapak dan Kakakku juga sedang berkunjung dan melihat Rumah Bekasi.

Bersama Bapak

Kakak Ipar, Kakak dan Bapak di Teras Rumah

Jadi, karena rumah ini memang minimalis sekali berukuran kurang lebih 50 meter persegi, kami alih fungsikan teras sebagai dapur utama untuk mempersiapkan bahan-bahan jualan kakak ipar. Kurang lebih seperti gambar di atas gambaran kegiatannya.

Sekian, sekelumit cerita tentang mimpi dan lika-liku yang harus dijalani untuk mencapainya! Masih banyak kekurangan di sana-sini untuk pengaturan finansialnya, tapi aku percaya there is a will, there is a way dan selagi niatnya emang baik insya allah akan selalu ada jalan dan rejekinya dari Tuhan. Semoga bisa jadi pelajaran buat teman-teman lainnya, betapa pentingnya pendidikan keuangan sedari dini untuk anak-anak kita kelak, pencatatan keuangan sejak kita pegang uang sendiri baik dari uang saku, uang beasiswa, penghasilan freelance, berdagang atau pun pendatapan dari gaji dan tetapkan mimpi kita mau apa, karena aku percaya mimpi-mimpi yang kita set dalam pikiran kita akan resonate dengan keinginan dari dan alam semesta, dan siapkan langkah-langkahnya buat realisasikan mimpi kita.

66 comments

  1. Waahhh finally you've got your dream ya sis....semoga semua dilancarkan dan selesai tepat waktu ya. Bisa jadi hunian yg membawa berkah bagi yg menempati...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya one by one yaa mbaa, mimpinya diwujudin satu satu nih, Aamiin, semoga bisa jadi berkah dan rumah buat pulang kan di masa depan :)

      Delete
  2. Harga rumah memang naik terus setiap tahun..
    Sempat terpikir buat gw untuk lebih baik beli kl sdh bisa beli secara cash..
    Tapi sepertinya gw hrs mempertimbangkan pemikiran lagi gw ini, krn ada opsi lain semisalkn ambil kredit / bayar cicil..
    Krn bisa jadi kl ngga dimulai dr skrg, harganya bakal terus melangit..
    Congrats rumah barunya..
    Semoga nantinya ada banyak kenangan manis brg kluarga disitu (:

    Nice post!

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbaaa, duh aku klo nunggu ada uang cash keras baru beli rumah/aset meski jauh dehhh terealisasinya, karena mesti cepet menguap nya itu cash keras hahaha, sama nilai propertinya yaa akan terus melambung yaa.

      dari aku kecil udh diajarin model cicilan sama mamakku klo mau beli properti mba, bayangin aja kan, bapak ibu, pedangang dan petani klo nunggu cash keras ga sampe-sampe punya rumah sama sawah di kampung.

      Semoga bisa ambil langkah buat beli rumah nya ya mbaaa, sambil pikiran cara pelunasannya :)

      Delete
  3. Dulu pas ke guci lewat lebaksiu. Kalau pas malam lumayan dingin :D

    Seneng yaa bisa beli tanah/rumah dengan harga di bawah pasaran. Selamat mbak wulan :D
    Harga properti di jakarta sdah terlalu tinggi harganya. Banyak warga yang mulai beli propeeti di sekitaran jakarta. Sperti depok, tangsel, tangerang, bogor, dan bekasi.

    Semoga dilancarkan prosesnya angsuran rumahnya mbak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya masss selalu dingin yaa, ademmm hahahha.
      Iya, beruntung ya, rejekinya bisa dapet tanah di bawah harga pasar, meski harus nekat ambil utang buat bayarinnya.
      Heem, udh cari2 harga jakarta aduh, udah lah M M an hahhaha, mihilllll

      Aamiin, semoga lancar lancar nih angsuran, walau balada covid masih menghantui ya. makasih mas.

      Delete
  4. Aku terharu, perjuanganmg itu loh mbaaak. Do'ain aku bisa ngikutin perjuanganmu, beli rumah sendiri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayoooo Laaa, mumpung masih muda, belum ada tanggungan "keluarga" set mimpi nya punya rumah sendiri dan realisasiin, biar ada motivasi kerja dan hidup juga, jan galau galau hahhaha. kalau galau, inget punya cicilan, kerja kerja kerja, ahahahhah

      Delete
  5. Halo Wulan, tulisannya menarik :)
    Senang ya kalau punya sesuatu hasil perjuangan. Bodo amat orang bilang biasa aja, tapi capaian kita ya kita sendiri yang lebih tahu itu sekeren apa. Asik nih sudah punya rumah, berikutnya mobil, warung, kontrakan, dan kapal pesiar :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas, orang2 ga tau gimana kita harus pinter2 atur uang, beli beli makan/belanja juga harus dipikirin, ga bisa hedon hedon dulu ahahaha. Deg deg an nya klo pas uang udh abis tapi butuh belanja masakan kan ahhhahahha.

      Aamiin, semoga bisa ya terealisasi satu per satu, Aamiin

      Delete
  6. inspiratif mbak
    dulu aku ditawari untuk nyicil beli rumah malah aku saut nanti nanti aja, dan sekarang alhasil harga rumah naik
    kudu semangat

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba, mesti tau dulu sih ya kebutuhan nya apa, klo aku emang ngerasa butuh rumah di "tanah rantau" biar bisa mandiri nantinya ga harus kos atau kontrak yang harus bayar tiap bulan kan.

      heem klo emang mau punya properti mesti dimulai dari sekarang, klo engga Senin harga naik! ahahhaha

      Delete
  7. Wah inspiratif kak, jadi makin semangat juga nih nabungnya biar bisa punya properti. Perjuangannya itu loh nikmat, bangga bisa punya rumah sendiri. Selamat ya kak semoga dilancarkan segala sesuatunya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya yukkk kak kan mesti punya mimpi/target dulu ya, baru pikiran sama action realisasi nya akan mengikuti, insya allah begitu, sepengalaman aku selama ini. Heem, pengaturan keuangan jadi penting banget, sisihin buat tabungan properti/dana2 lain yang emang jadi target kamu jadi keharusan sih ya.

      Delete
  8. Kak Wulan terharu banget bacanya dan ikut seneng atas pencapaiannya, seneng ya kak bisa mewujudkan mimpi.

    Akupun punya mimpi yang sama, semoga bisa mewujudkan ya seperti kak Wulan ya. Bantu doa ya kak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin Antin, semoga kamu juga bisa mewujudkan mimpi punya rumah sendiri ya. Ayo kerja dan memandirikan finansial kita biar bisa memenuhi mimpi mimpi dan target kita di usia muda, selagi masih usia produktif tin

      Delete
  9. Selamat sudah punya rumah sendiri, Mbak! Aku aja masih belum kebayang gimana mau punya rumah di ibukota atau sekitarnya. Masih berjuang untuk bertahan dulu di tengah pandemi begini. Mungkin sekarang hanya bisa merencanakan dulu dan pelan-pelan mewujudkannya. Semoga lancar-lancar sampai lunas tahun depan nanti ya, Mbak!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa Marrrr, bertahan juga jadi prioritas utama di tengah kondisi yang masih misteri ini. Kita semua sama, masih struggling juga di tengah pandemi. Semangat yaa dan yuk survive di masa sekarang

      Delete
  10. Saluuut mba Wulan. Ga banyak loh yg udah mikir utk punya rumah apalagi pas msh 20an gitu. Temen2 ku dulu di umur segitu masih banyak yg LBH suka Hura Hura.

    Apalagi kalian bisa survive pas sedang pandemi. Berarti bank nya juga memberikan kelonggaran ya mba? Pas awal pandemi, bank tempat aku kerja juga memberikan kelonggaran buat nasabah pinjaman, melalui restrukturisasi pembayaran kebanyakan, trutama yg terdampak.

    Btw bekasinya di mana mba? Aku punya rumah juga di sana, tp Bekasi timur. Cuma skr sih disewa Ama Alfamart, Ama 1 lagi dikontrakin. Aku prefer tinggal di JKT drpd Bekasi, Krn masalah macet ke kantor.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe iya mba, aku minim hedon hedonan, ya paling sesekali jajan ratusan ribu, atau jalan tipis-tipis. Seketika punya target invest properti dan lanjut pendidikan tuh udah mikir-mikir banget buat belanjain uang, itu klo makan ratusan ribu juga setelahnya kadang feeling guilty hahhahah

      Delete
    2. iya mba, Bank memberikan keringanan utk tunda cicilan, tapiii ya bunganya terus ada tiap bulan, dan itu miss di kami, jadi kaya merasa kok rugi :( tapi yaudah, udah berlalu.

      aku di rawa lumbu mba, deket2 RS Rawa Lumbu lah yaa

      Delete
  11. Keren! dengan niat dan usaha akhirnya mimpi itu twrwujud. Sangat menginspirasi sekali, Wulan.

    ReplyDelete
  12. Mantap kak Wulan. Salut bisa beli rumah sendiri. Pasang target pula sebelum usia 30 hehe. Hidup emg hrsnya gitu ya. Punya target biar bisa terarah. Dan bisa tahu juga duit larinya ke mana aja dari hasil kerja hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak, kalau kita udh set target insya allah mestakung, dan Tuhan kasih jalan buat realisasikan, iyaa aku bikin catatan pengeluaran keuangan hahahahhah. Nanti lah aku update blog post soal manajemen keuangan ala aku ya hahhahha

      Delete
  13. Terharu, salut dan turut berbahagia saya untuk ikhtiar mbak mewujudkan punya rumah sendiri di usia 20an tahun. Dari cari lokasi, pendanaan untuk membangunnya sungguh perjuangan ekstra ya kak. Semoga rumah tersebut terjaga dengan perawatan yang baik. Sekali lagi congrats ya kak. Hem selanjutnya di.usia 30an ada target apa lagi ksk wulan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba Tuti, modal nekat dan gotong royong keluarga bisa teralisasi pembangunan rumah bekasi. Aamiin, semoga rumah itu bisa jadi tempat pulang yang nyaman. Next target, bisa sidang dan lulus kuliah pasca tepat waktu nih, biar ga nambah semester. Setelahnya ingin menyamankan dan menenangkan pikiran-perasaan-mood dalam bahtera rumah tangga hahhahha. Aamiin

      Delete
  14. Aku juga sekitaran bekasi timur. Bekasi timurnya di mana mba?
    Kota Bekasi terutama, itu lumayan mahal juga harga properti, mungkin karena udah mulai rame.
    Keren sih ini.
    Buleku juga dari lebaksiu, dan skrg tinggal di bekasi sekeluarga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di Bekasi Timur, daerah Rawa Lumbu mas. Iyaa, banyak yang udah perantauan dan menetap di kota rantau yaa. Pulangnya ya klo lebaran hehe

      Delete
  15. Wow... Ini inspirasi bgt Lan! Aku juga punya cita-cita punya rumah sendiri di perantauan. Tapi gimana ya belom punya cash, kalo mau kredit agak takut. Bagi tipsnya dong.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya semoga cita-cita nya juga bisa terwujud ya daus! Aku udah mulai biasain nabung-nabung emas, nabung-nabung uang dikit-dikit daus, sama rajin catatan pengeluaran biar ga jebol. Terus ya karena emang ga punya uang cash dalam jumlah banyak mau ga mau ambil pinjaman bank buat beli aset, terus ya rajin dan konsisten bayar cicilan per bulan plus berhemat-hemat pengeluaran setiap punya cicilan hehe

      Delete
  16. Wah sangat menginspirasi sekali ceritanya kak, ikut bahagia akhirnya mendapatkan apa kakak inginkan. Semoga kakak dan keluarga sehat selalu ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya makasih kak! kamu juga ya sehat-sehat dan terus bahagia bersama keluarga :)

      Delete
  17. Selamat ya kak salah satu impiannya di usia 20 sudah terwujud, semoga urusannya makin dimudahkan dan dilancarkan sampai selesai

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bersyukur banget, bisa merealisasikan salah satu mimpi punya tempat tinggal di perantauan. Aamiin semoga lancar-lancar nih cicilan dan realisasi mimpi lainnya

      Delete
  18. Waaaah luar biasa banget mba, diusia muda akhirnya terwujud bisa punya rumah sendiri. Hebat yah didikan mamaknya. Semoga kedepannya dimudahkan rejekinya yah, biar bisa terus membahagiakan orang tua.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba, bersyukur banget lahir di tengah keluarga dengan keterbatasan ekonomi dan pendidikan, tapi bisa bertahan dan berjuang sampai di titik ini. Aamiin, semoga bisa terus berbakti sama orang tua hingga akhir

      Delete
  19. aku selalu salut sama orang orang yang berani ambil keputusan besar. tapi keluargamu bisa saling gotong royong banget ya! semoga sukses terus ya kak terus bisa beli rumah lagi hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, ini tuh gotong royong dan sama-sama modal nekat dengan dorongan orang tua juga sih. Kalau aku sendirian juga belum tentu bisa terealisasi. Aamiin semoga beneran bisa punya tempat singgah beneran di Jakarta ya setelah ini.

      Delete
  20. rumahnya bukti cinta keluarga bangeeettt, saling support, saling mengerti, inspiring bebbb, congrats ya mimpinya tercapai satu persatu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbaaa, rumah ini beneran gotong royong banget sama kakak dan orang tua. Aamiin semoga mimpi-mimpi lainnya bisa tercapai

      Delete
  21. Waaahhh akhirnyaaaa, aku tauu banget rasanya ngerentes hati, strugle-nya lalu akhirnya bisa melewati itu semua. Km kereen kaaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbaaa, nggrentes neng ati tuh cuma kita yang tau awalnya yaa, tapi klo udah tercapai tuh kaya hepi banget rasanya, plong

      Delete
  22. Alhamdulillah..satu demi satu impian tercapai ya, Kak.
    Selamat untuk rumahnya. Semoga semua rencana dimudahkan dan dilancarkan-Nya.
    Salut untuk kedua orangtua dan Kak Wulan, sungguh menginspirasi! Memang perencanaan itu penting apalagi keuangan untuk masa depan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba, bersyukur banget mimpi punya rumah di tanah rantau bisa terealisasi. Aamiin semoga senantiasa dimudahkan dan dilancarkan sama Allah. Heemm, thanks a lot to mamak lah yang udh ngajarin soal "keuangan" sejak kecil

      Delete
  23. Kak wulan congrats for your new house. Keren banget kak usahanya buat beli rumah. Pasti nggak mudah karena rumah inavestasi yang besar. Semoga nular aku bisa beli rumah juga. Aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya lennn, usaha banget buat realisasiinnya. Aamiin, semoga leny juga bisa segera beli rumah sendiri yaaa

      Delete
  24. Keren euy, selamat ya mimpinya terealisasi. Ihhh pengeeennn juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak, makasih! Semoga kamu juga bisa yaa ikutin beli rumah di tanah rantau :)

      Delete
  25. Alhamdulillah.
    Turut seneng kak atas tercapainya mimpi kakak memiliki properti pribadi. Nular yah kak semangatnya. 😍😍😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih banyak kak! Aamiin, semoga bisa terinspirasi dan semangat yaa buat kejar target-target nya kamu kak!

      Delete
  26. Sudah mengikuti bcerita Mba Wulan sejak 30 HMC, kamu hebat Mba, tetap sehat ya dan teruslah menginspirasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah iya toh, makasih banyak mas! Kamu juga terus sehat, semoga cerita-ceritaku both good and bad, ups and down bisa jadi lesson learned teman2 lainnya ya hehe

      Delete
    2. wah iya toh, makasih banyak mas! Kamu juga terus sehat, semoga cerita-ceritaku both good and bad, ups and down bisa jadi lesson learned teman2 lainnya ya hehe

      Delete
  27. Setuju sekali aku sama menulis, menulis itu benar-benar bisa menjadi terapi dan penolong emosi buat kita. Benar-benar sebuah kegiatan positif, produktif yang memiliki begitu besar manfaat.
    Selama ini aku sudah menjalani menulis sebagai wadahku berekspresi, menumpahkan semuanya, menjadi sahabat terbaikku, menulis kemudian sudah menjadi kecintaanku sejak lama sekali. Namun, aku baru tahu tentang tulisan yang berisi emosi-emosi negatif itu sebaiknya kita bakar saja, aku masih suka menyimpannya hehe..untuk pembelajaran diri bahwa aku pernah merasakan ini dan itu, juga mengalami ini dan itu.
    Terimakasih banyak informasinya kak, mungkin nanti akan selalu aku ingat dan keep ya untuk mendapatkan solusi bila dan saat diperlukan.
    Aku mau tanya pendapat kakak, bagaimana self love dan pertolongan emosi itu bisa berguna untuk seseorang yang teramat sangat membutuhkannya, namun sayang seseorang tersebut tidak menyadari kebutuhan dirinya bahkan sangat keberatan untuk menerima dan mengakuinya, apa solusi terbaik yng dapat dilakukan untuk seseorang tersebut ya kak...
    Btw, aku sih setuju sekali dengan love self is not selfish, asal bisa balance dan tau hal baik atau positif dan produktif juga prioritas aja sih menurutku..keseimbangan itu kunci meski sungguh tidak mudah juga menggapainya...
    Many thanks infonya ya kak..juga ditunggu jawabannya hehe
    Amazing writing!

    ReplyDelete
  28. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  29. Setuju sekali aku sama menulis, menulis itu benar-benar bisa menjadi terapi dan penolong emosi buat kita. Benar-benar sebuah kegiatan positif, produktif yang memiliki begitu besar manfaat.
    Selama ini aku sudah menjalani menulis sebagai wadahku berekspresi, menumpahkan semuanya, menjadi sahabat terbaikku, menulis kemudian sudah menjadi kecintaanku sejak lama sekali. Namun, aku baru tahu tentang tulisan yang berisi emosi-emosi negatif itu sebaiknya kita bakar saja, aku masih suka menyimpannya hehe..untuk pembelajaran diri bahwa aku pernah merasakan ini dan itu, juga mengalami ini dan itu.
    Terimakasih banyak informasinya kak, mungkin nanti akan selalu aku ingat dan keep ya untuk mendapatkan solusi bila dan saat diperlukan.
    Aku mau tanya pendapat kakak, bagaimana self love dan pertolongan emosi itu bisa berguna untuk seseorang yang teramat sangat membutuhkannya, namun sayang seseorang tersebut tidak menyadari kebutuhan dirinya bahkan sangat keberatan untuk menerima dan mengakuinya, apa solusi terbaik yng dapat dilakukan untuk seseorang tersebut ya kak...
    Btw, aku sih setuju sekali dengan love self is not selfish, asal bisa balance dan tau hal baik atau positif dan produktif juga prioritas aja sih menurutku..keseimbangan itu kunci meski sungguh tidak mudah juga menggapainya...
    Many thanks infonya ya kak..juga ditunggu jawabannya hehe
    Amazing writing!

    ReplyDelete
  30. tetapkan mimpi dan realisasikan mimpi, wah aku jadi termotivasi juga kak :') terima kasih dan sehat selalu yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya kak, harus punya mimpinya dulu biar kita terdorong buat realisasiin mimpi-mimpi kita

      Delete
  31. Segalanya berawal dari mimpi. Lalu, bagaimana kita berusaha untuk mewujudkan mimpi tersebut. Seperti yang kakak lakukan untuk mewujudkan ucapan batinnya. Memiliki rumah di usia 20 tahunan. Keren lho itu, Kak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe iya kak, bersyukur banget bisa wujudin mimpi ini di usia yang (masih) 20 tahunan sebelum segera expired label umur 20-an nya haha

      Delete
  32. Kak Wulan keren banget!!!!!

    Selamat untuk rumah barunya kak! Udah gitu tahun depan juga udah lunas. Mantap!

    Bener ya kak, semua berawal dari mimpi dan berani untuk berusaha mewujudkan mimpi tersebut, maka alam semesta akan membantu mewujudkan mimpi itu. Sangat inspiratif nih ceritanya ❤️

    ReplyDelete
    Replies
    1. Akkk makasih mba ning! Doakan semoga cicilannya lancar sampai tahun depan nih yaa. Yuk bisa yuk capai mimpi-mimpi dan target kita :)

      Delete
  33. selamat kak wulan dengan rumah barunya, sukses selalu.
    terinspirasi sekali dengan perjuangan kak wulan dan keluarga, semoga cepat selesai cicilannya. :)

    ReplyDelete
  34. Keren sekali, Mbak Wulan. Ceritanya sangat menginspirasi. Jadi kalau ada cita-cita, terus terbangkan ke langit, Insya Allah semesta akan mendukung. Saya pun juga bercita-cita ingin punya rumah pas merantau di Jakarta, ketimbang saya harus ngontrak rumah terus.

    ReplyDelete
  35. Selamat kak Wulan. Semua perjuangan untuk mendapatkan rumah sekarang telah tercapai

    ReplyDelete

your comment awaiting moderation