Review Buku: "Sapiens: A Brief History of Humankind"

"Sapiens: A Brief History of Humankind" karya Yuval Noah Harari, menjadi salah satu buku yang banyak mendapat sorotan saintis dan masyarakat yang memiliki keingintahuan tentang sejarah peradaban umat manusia, dari titik awal hingga masa kini. Diterbitkan pada tahun 2014 dan telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 50 bahasa.

Sapiens: A Brief History of Humankind
Sapiens: A Brief History of Humankind
Sumber Gambar: Pinterest

Yuval Noah Harari, seorang sejarawan dan filsuf Israel menuliskan buku ini dengan pendekatan yang unik saat membahas sejarah manusia, merangkum perjalanan panjang manusia dari manusia pemburu-pengumpul, menjadi petani-peternak dan menjadi manusia modern seperti sekarang. Ceritera perjalanan umat manusia dalam buku "Sapiens: A Brief History of Humankind" dituliskan dalam empat bagian utama, revolusi kognitif pada zaman prasejarah, revolusi pertanian/revolusi agraris, munculnya kekaisaran dan agama serta revolusi industri.

Perubahan mendasar yang terjadi pada umat manusia di setiap fase tersebut diceritakan dengan gamblang oleh Yuval.

Pada babak awal, revolusi kognitif, Yuval menggambarkan kemampuan otak manusia dalam berimajinasi dan mengenalkan gagasan abstrak yang dikemas dalam ceritera-ceritera dan mitos. Pada masa Paleolitikum ini, manusia hidup sebagai pemburu-pengumpul. Bagian ini menjelaskan tentang cara hidup manusia prasejarah dengan berburu binatang, mengumpulkan berbagai barang dan tanaman yang ditemukan selama melakukan perjalanan dari satu area ke area berikutnya.

Bergeser ke revolusi pertanian pada masa Neolitikum. Revolusi agrikultur menyebabkan perubahan besar dalam cara hidup manusia. Manusia mulai menanam tanaman dan mengembangbiakkan hewan utnuk memenuhi kebutuhan makanannya, sehingga memungkinkan manusia hidup dalam kelompok yang lebih besar dan tetap tinggal dalam satu tempat. Manusia menjadi lebih produktif dalam menghasilkan makanan, tetapi juga terjebak dalam siklus peperangan dan ketidaksetaraan sosial. Pada masa ini memunculkan beberapa masalah baru mulai dari wabah penyakit, perang dan kekurangan makanan yang memengaruhi kesehatan manusia. Revolusi pertanian ini menjadi fondasi penting bagi kemajuan manusia.

Revolusi agrikultur yang terjadi juga memberikan dampak pada evolusi manusia. Perubahan pola makan manusia dan peningkatan kepadatan penduduk menyebabkan perubahan struktur tubuh, seperti perubahan ukuran otak, gigi, dan postur tubuh. 

Pada masa pertanian, kemudian muncul konsep kepemilikan dan hak atas tanah, yang tidak terpikirkan sebelumnya saat manusia hanya melakukan perjalanan nomaden untuk berburu dan mengumpulkan makanan.

Dengan meningkatnya kepadatan penduduk, manusia mulai membentuk manusia yang lebih terorganisir dan lebih kompleks, dengan memunculkan kebutuhan noram-norma dan nilai-nilai yang lebih beragam. Agama dan politik mulai berkembang untuk mengatur kehidupan manusia dan menyelesaikan konflik sosial. Munculah kekaisaran, konsep bangsa, agama dan kapitalisme beserta perannya dalam membentuk masyarakat dan nilai-nilai yang dipegang manusia, bahkan hingga saat ini.

Salah satu pernyataan yang menarik dalam babak ini adalah, manakala saat ini agama dipandang sebagai sumber diskriminasi, namun pada masa itu, agama digambarkan sebagai salah satu pemersatu terbesar umat manusia, selain uang dan imperium.

Babak akhir membahas tentang revolusi industri, termasuk revolusi genetika dan kecerdasan buatan yang dilakukan dan mempercepat perkembangan manusia.

Baca Juga:

Review Buku: The Naked Face, Sidney Sheldon

Buku Favorit: Science, Romance & Self Improvement

Audiobook Storytel, Pengalaman Mendengarkan Buku Bak Pertunjukan Opera

No comments

your comment awaiting moderation